Gulma memang membuat keindahan taman berkurang. Selain itu, keberadaan tumbuhan-tumbuhan liar ini bisa mengganggu pertumbuhan tanaman peliharaan. Namun ternyata gulma seperti rumput teki dan krokot pun bukannya tak punya manfaat.
Tumbuhan liar yang sering dianggap sebagi gulma seperti putri malu, rumput mutiara, dan bayam duri ternyata memiliki khasiat obat yang sangat beragam. Yuk, kita pelajari bersama.
1. Anting-Anting
©2020 Tantri Setyorini
Anting-anting (Acalypha australis linn) merupakan tanaman gulma yang kerap dijumpai di tanah lembap, pinggir jalan, atau selokan. Bunganya berbentuk seperti untaian mutiara berwarna hijau. Sementara tanamannya sendiri seperti perdu.
Dilansir Farmasetika, anting-anting bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal. Tanaman liar ini berkhasiat mengatasi pendarahan pada luka, menghentikan darah mimisan, membantu mempercepat penyembuhan luka, peluruh kencing (diuretik), mengobati gatal-gatal, mengatasi radang, meredakan diare, dan mengatasi batuk berdarah. Selain itu, anting-anting juga memiliki sifat antioksian.
2. Tempuyung
©Creative Commons/Setiawanap
Tumbuhan bernama latin Sonchus arvensis ini juga dikenal dengan nama tempuyung, lobak ari, lempung jombang, galibuk, dan rayana. Penampilannya mirip tapak liman, namun bisa tumbuh tinggi dan menghasilkan bunga berwarna kuning. Sementara tapak liman berbunga keunguan dan tumbuh mendatar di tanah.
Tempunyung bermanfaat untuk pengobatan berbagai penyakit, di antaranya demam, bengkak, sulit kencing, peredaran darah tak lancar, dan keracunan. Biasanya tempuyung direbus untuk dijadikan obat herbal. Bisa juga disantap sebagai lalapan.
3. Bayam Duri
©2020 Tantri Setyorini
Bayam duri (Amaranthus spinosios) memang jarang dikonsumsi karena daunnya keras, tidak seperti bayam daun dan bayam raja. Batang tanaman ini pun liat serta berduri.
Bayam duri dianggap sebagai gulma di ladang dan sawah, namun sebenarnya ia memiliki khasiat obat. Dilansir situs Kabartani, akar bayam duri berkhasiat untuk mengobati bisul, wasir (hemoroid), eczema, gusi berdarah, gusi bengkak, melancarkan ASI, meringankan demam, mengobati kutil, serta obat luka bakar.
4. Babadotan
©2020 Tantri Setyorini
Kerap disebut bandotan, wedusan, atau babadotan, tanaman bernama ilmiah Ageratum conyzoides ini kerap dimanfaatkan untuk mengobati luka. Babadotan juga bermanfaat untuk menurunkan demam. Caranya dengan membalur akar yang sudah dihaluskan ke badan.
5. Kitolod
©2020 Tantri Setyorini
Kitolod (Hippobroma longifora, Isotoma longifora) adalah tanaman liar dengan daun hijau tua dan bergerigi yang mudah ditemukan di dekat perairan atau tanah lembap. Bunganya berukuran mungil dan berwarna putih.
Kitolod mengandung zat alkaloid seperti lobelin, lobelamin, dan isotomin, saponin, flovonoid, dan polifenol. Kitolod memiliki sifat antinflamasi, antikanker, analgesik, dan hemostatik. Tanaman ini juga berkhasiat untuk obat mata, sakit gigi, menyembuhkan luka, obat asma, obat radang tenggorokan.
Walaupun begitu, getah kitolod juga mengandung racun dosis rendah. Karena itu Anda harus berhati-hati dalam mengolahnya.