Kanker masih merupakan salah satu penyebab utama kematian didunia dan menjadi penyebab kematian terbanyak kelima akibat kanker, terutama di negara berkembang. Jenis kanker yang sering ditemukan pada wanita adalah kanker payudara, disamping kanker serviks, dengan angka kejadian sebesar 1,29 juta, dan angka kematian sebesar 519 000.
Tanaman typhonium flagelliforme (keladi tikus) termasuk ke dalam famili Araceae, genus typhonium, termasuk salah satu tanaman yang mampu menghambat pertumbuhan sel kanker. Kandungan kimianya tergantung pelarutnya, dengan heksan didapatkan komponen hidrokarbon tersaturasi dan asam aliphatik, dengan etil asetat ditemukan asam lemak aromatik, dengan dicholoromethane (DCM) dijumpai hexadeconoid acid, 1-hexadecene, phytol dan derivat phytol, Kandungan lain berupa alkaloid dan flavonoid yang bervariasi, juga terpenoid, dan steroid dalam jumlah kecil.
Ekstrak umbi Typhonium flagelliforme fraksi DCM lebih efektif dalam menghambat proliferasi sel MCF-7 dibandingkan ekstrak umbi fraksi heksanolik, umbi fraksi etanolik, daun fraksi DCM, daun fraksi etanolik dan daun fraksi heksanolik Typhonium flagelliforme. Ekstrak umbi Typhonium flagelliforme fraksi diklorometanolik memiliki prospek baik untuk dikembangkan sebagai agen kanker, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan fraksinasi senyawa yang terkandung terhadap induksi apoptosis sel kanker payudara.